Jangan Heran, Mereka satu Rombongan, mereka ya itu itu saja
Jangan Heran, Mereka Rombongan Sama
Jangan heran kalau ada yang membela mereka para penista agama dan turunannya, justru dengan itu Allah berikan kita kepastian, siapa mereka dan dimana posisinya
Berkal-kali saya kita diperlihatkan, orangya memang itu-itu saja, jadi bila saling membela memang wajar, toh mereka satu ide, senasib sepenanggungan, cinta-bencinya sama
Mereka berbagi narasi, mungkin juga berbagi nasi. Kepentingan mereka sama, agar Islam dan perangkatnya dihilangkan dari Indonesia, agar kedzaliman mereka leluasa
Lihat mereka, sangat-sangat ngotot dan cepat mempolisikan ulama, mengkriminalisasi ustadz, menjelek-jelekkan syariat. Begitu yang kena kawan mereka, serentak membela
Tandai saja wajahnya satu-persatu, bawa doa ke hadapan Allah agar mereka mau bertaubat, bila tidak juga ya tetap kita doakan semoga Allah sudahi penderitaan mereka di dunia
Bagi kita, ini saat yang tepat untuk melihat di sekeliling kita, apakah selama ini kita salah pilih teman, atau jangan-jangan kita berada di lingkaran yang salah juga
Ingat dalam surah Az-Zumar, mereka yang masuk surga itu berombong-rombongan, bergelombang-gelombang. Begitu penghuni neraka masuk berombong-rombongan pula
Bisa jadi keimanan dan ketakwaan kita terhambat, sebab kita selama ini bergaul dengan mereka yang tak teguh pada Allah, tak lurus pada syariat, tak bervisi surga
Kumpulnya orang berilmu menjadikan ilmu masing-masing dari mereka bertambah, sebagaimana bila berkumpul orang-orang bodoh, bertambah kebodohan masing-masing mereka
Apalagi yang Allah tunjukkan? Coba, makin mereka kriminalisasi ulama, ummat makin cinta. Makin mereka larang aksi, ummat makin ramai aksi. Ummat justru semakin bijaksana
Andai yang dihina adalah kita, kita senang hati memberikan berkali-kali maaf. Tapi bila yang dihina adalah agama, maka kita senang hati berkali-kali membela agama
Jangan heran kalau ada yang membela mereka para penista agama dan turunannya, justru dengan itu Allah berikan kita kepastian, siapa mereka dan dimana posisinya
Berkal-kali saya kita diperlihatkan, orangya memang itu-itu saja, jadi bila saling membela memang wajar, toh mereka satu ide, senasib sepenanggungan, cinta-bencinya sama
Mereka berbagi narasi, mungkin juga berbagi nasi. Kepentingan mereka sama, agar Islam dan perangkatnya dihilangkan dari Indonesia, agar kedzaliman mereka leluasa
Lihat mereka, sangat-sangat ngotot dan cepat mempolisikan ulama, mengkriminalisasi ustadz, menjelek-jelekkan syariat. Begitu yang kena kawan mereka, serentak membela
Tandai saja wajahnya satu-persatu, bawa doa ke hadapan Allah agar mereka mau bertaubat, bila tidak juga ya tetap kita doakan semoga Allah sudahi penderitaan mereka di dunia
Bagi kita, ini saat yang tepat untuk melihat di sekeliling kita, apakah selama ini kita salah pilih teman, atau jangan-jangan kita berada di lingkaran yang salah juga
Ingat dalam surah Az-Zumar, mereka yang masuk surga itu berombong-rombongan, bergelombang-gelombang. Begitu penghuni neraka masuk berombong-rombongan pula
Bisa jadi keimanan dan ketakwaan kita terhambat, sebab kita selama ini bergaul dengan mereka yang tak teguh pada Allah, tak lurus pada syariat, tak bervisi surga
Kumpulnya orang berilmu menjadikan ilmu masing-masing dari mereka bertambah, sebagaimana bila berkumpul orang-orang bodoh, bertambah kebodohan masing-masing mereka
Apalagi yang Allah tunjukkan? Coba, makin mereka kriminalisasi ulama, ummat makin cinta. Makin mereka larang aksi, ummat makin ramai aksi. Ummat justru semakin bijaksana
Andai yang dihina adalah kita, kita senang hati memberikan berkali-kali maaf. Tapi bila yang dihina adalah agama, maka kita senang hati berkali-kali membela agama
Tidak ada komentar